Jumat, 27 September 2013

Keutamaan Sholat Shubuh

Banyak sekali keutamaan yang didapat di waktu Subuh. Salah satu keutamaannya adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mendoakan umatnya yang bergegas dalam melaksanakan shalat Subuh, sebagaimana disebutkan dalam suatu hadits,”Ya Allah berkahilah umatku selama mereka senang bangun Subuh.” (HR Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah). Jika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang berdoa, maka tidak akan ada hijab di antara beliau dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena beliau sendiri adalah orang yang secara jasadiyah paling dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Pada hadits lain Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, bahwasanya orang yang shalat Subuh akan dijamin oleh Allah. “Siapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Maka, jangan kamu mencari jaminan Allah dengan sesuatu (selain dari shalat), yang pada saat kamu mendapatkannya justru kamu tergelincir ke dalam api neraka.” (HR Muslim). Jika Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang memberikan jaminan, maka mungkin akal manusia sulit untuk menjangkau dan menebak apa yang akan diberikan Allah. Waktu Subuh adalah waktu yang paling baik untuk mendapatkan rahmat dan ridha Allah. Allah berfirman,”Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS Al-Kahfi: 28). Keutamaan shalat Subuh yang lain adalah Allah Subhanahu Wa Ta’ala kelak akan memberikan pahala yang melebihi keindahan dunia dan isinya, sebagaimana telah disebutkan dalam satu riwayat Imam at-Turmudzi: “Dari Aisyah ra telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, dua rakaat shalat Fajar pahalanya lebih indah dari pada dunia dan isinya.” Lalu apa kata Rasulullah tentang Subuh? Diriwayatkan Muslim dari Utsman bin Affan ra berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,”Barangsiapa yang shalat Isya berjamaah maka seakan-akan dia telah shalat setengah malam. Dan barangsiapa shalat Subuh berjamaah, maka seakan-akan dia telah melaksanakan shalat malam satu malam penuh.” Hadits riwayat Muslim. Shalat Subuh merupakan sumber dari segala sumber cahaya di hari kiamat. Di hari itu, semua sumber cahaya di dunia akan padam. Matahari akan “digulung”. Ibadahlah yang akan menerangi pelakunya. Diriwayatkan dari dari Abu Musa al-Asy’ari ra ia berkata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:”Barangsiapa yang shalat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga.” (HR Al-Bukhari). Dua waktu yang dingin itu adalah shalat Subuh dan shalat Ashar. Mereka yang menjaga shalat Subuh dan Ashar, dijanjikan kelak di surga akan melihat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Jarir bin Abdullah ra artinya: “Kami sedang duduk bersama Rasulullah, ketika melihat bulan purnama. Beliau berkata, “Sungguh, kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan yang tidak terhalang dalam melihatnya. Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah dalam melakukan shalat sebelum terbit matahari dan shalat sebelum terbenam matahari. Maka lakukanlah.” (HR Al-Bukhari dan Muslim). Berada di bawah lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam memberi janji, bila shalat Subuh dikerjakan, maka Allah akan melindungi siapapun yang mengerjakannya seharian penuh. Hadits yang diriwayatkan dari undab bin Sufyan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,”Barangsiapa yang menunaikan shalat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan coba-coba membuat Allah membuktikan janji-Nya. Barangsiapa yang membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka.” (HR MUslim, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah). Begitulah keistimewaan shalat Subuh. Lalu apa yang menghalangi kita untuk menyingkap selimut dan mengakhiri tidur kita untuk melakukan shalat Subuh? Bukankah ibadah ini menjadi bagian yang begitu besar dibandingkan dunia seisinya? Ancaman bagi yang Meninggalkan Shalat Shubuh Padahal banyak keutamaan yang bisa didapat apabila seseorang mengerjakan shalat shubuh. Tidakkah kita takut dikatakan sebagai orang yang munafiq karena meninggalakan shalat shubuh? Dan kebanyakan orang meninggalkan shalat shubuh karena aktivitas tidur. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)Cukuplah ancaman dikatakan sebagai orang munafiq membuat kita selalu memperhatikan ibadah yang satu ini. Semoga Allah selalu memberi hidayah kepada kita semua, terkhusus bagi para laki-laki untuk dapat melaksanakan shalat berjama’ah di masjid.

Tidak Perlu Tutorial Untuk Hijab Syar’i, karena Syari’at itu Sederhana

Hijab mendekatkanmu dengan syariat | penanda Muslimah yang taat. Hijab membuatmu menarik karena iman | bukan cantik karena badan. Hijab bukan terletak pada harga dan gaya | melainkan terletak pada sah dan syara’. Hijab syar’i bukan memasung kebebasan Muslimah untuk berekspresi | namun jelas membatasi kenakalan lelaki dalam berimajinasi. Semakin sederhana hijabmu | tanda mumpuni pemahamanmu. Selembar kain penutup kepala sampai ke dada | tanpa belitan, tanpa transparan, tanpa surban, tanpa temali | taat itu sederhana. Karena hijab bukan pengganti riasan rambut | yang telah ditutupi lalu harus dikompensasi hiasan lainnya.

Apakah Google Menantang Tuhan Dengan Program Calico-nya ?

Google belakangan ini mengumumkan sebuah perusahaan yang berjanji akan ‘menunda kematian’, yang bernama Calico. Calico dibuat untuk menantang hukum alam seputar kematian. Google ingin meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan sehingga di masa mendatang tak ada lagi penyakit yang bisa memperpendek umur manusia. CEO Google, Larry Page mengatakan, “Penyakit dan penuaan merupakan hal yang terjadi terhadap kita. Dengan pengayaan beberapa bioteknologi dan perawatan kesehatan, saya percaya kita bisa meningkatkan umur dari jutaan nyawa,” katanya. Padahal, sejatinya, hidup dan mati merupakan hak prerogatif Tuhan. Walaupun dengan segala daya dan upaya, manusia hingga kini tak bisa menciptakan teknologi untuk mencegah ataupun menunda hal yang menjadi suratan takdir tiap manusia tersebut. Upaya Google untuk ‘menantang’ Tuhan ini bisa saja dilakukan mengingat Google memiliki sumber daya yang tak terbatas, terutama dari segi teknologi dan uang. Selain itu, selama ini, Google sendiri disadari atau tidak sudah menjadi ‘Tuhan’ baru di era teknologi. Dikutip dari situs resmi Google (19/8), Arthur D. Levinson , Chairman dan mantan CEO Genentech dan Ketua Apple, akan menjadi Chief Executive Officer dan pemimpin para investor dari perusahaan Calico tersebut. “Saya telah mengabdikan sebagian besar hidup saya untuk ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan tujuan peningkatan kesehatan manusia. Fokus pada proses penyembuhan Larry telah mengilhami saya, dan saya sangat bersemangat tentang apa yang bisa saya perbuat berikutnya.” kata Levinson.

Oleh Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Ali Syaikh Pertanyaan. Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Ali Syaikh ditanya : Apakah arahan dan bimbingan Syaikh kepada peserta daurah yang berasal dari negeri yang banyak didapati perbuatan bid’ah dan kesyirikan ? Jawaban Menyebarkan ilmu adalah ibadah dan jihad, Allah Jalla Jalaluhu memerintahkan NabiNya yang pada waktu itu berada di Mekkah untuk berjihad kepada kaum musyrikin (orang-orang yang mempersekutukan Allah Jalla Jalaluhu) dengan ilmu. Allah Jalla Jalaluhu berfirman yang artinya. “Artinya : Maka janganlah engkau mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al-Qur’an dengan jihad yang besar” [TQS. Al-Furqon : 53] Yaitu berjihad “ dengan ilmu” dan “dengan Al-Qur’an”. Dengannya kebaikan dan pengaruh akan menetap. Penuntut ilmu itu mempengaruhi dan menyebarkan kebaikan, oleh karena itu dalam hadits disebutkan. “Artinya : Keutamaan seorang yang berilmu atau ahli ibadah adalah sebagaimana keutamaanku atas orang yang terendah dari kalian”. Adapun orang yang shalih itu hanya bagi dirinya sendiri, tidaklah memberi pengaruh kecuali kepada dirinya sendiri, maka tidak syak lagi keutamaan ilmu sangat agung. Jika seseorang siap untuk mengajarkan (ilmu) di negerinya maka hal ini baik. Dari kebiasaan manusia ia akan menuju (dalam menuntut ilmu) kepada para ulama yang terkemuka dan berpaling dari penuntut ilmu yang (tingkatan ilmunya) dibawah ulama. Saya katakan perkara ini sesuai dengan tabi’at (manusia). Dan peran penuntut ilmu yang menghadiri majelis ilmu yang menerangkan “matan-matan pendek” (tulisan ringkas dari seorang ulama yang belum dijelaskan) dan mereka menguasai ilmu tauhid, atau sejarah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar pergi ke negeri lain dan mengadakan daurah ilmiyah, (di Afrika, Indonesia) serta (hendaknya) mengerluarkan harta dan (mengajarkan) ilmu tentang aqidah, disertai sikap taqwa kepada Allah Jalla Jalaluhu terhadap apa yang mereka ucapkan. Dan ilmu yang paling utama (yang seharusnya disampaikan) di suatu negeri yang tersebar bid’ah dan kesyirikan adalah ilmu tauhid yaitu ilmu (yang menjelaskan) hak Allah Jalla Jalaluhu yang wajib ditunaikan hambaNya. Ilmu inilah yang dibawa oleh para rasul dan didakwahkan mereka, maka ilmu inilah yang paling utama untuk anda wariskan dan kekalkan di setiap tempat manapun. Kemudian anda ajarkan Al-Qur’an dan hadits, karena inilah yang kekal dan diterima, lalu ajarkan arbain Nawawi atau semisalnya, jangan pedulikan keritikan dan pengingkaran ulama di negeri itu, (karena mereka berkhayal dengan was-was syaithan), dan jangan pedulikan permusuhan syaithan terhadap wali-wali Allah Jalla Jalaluhu. Oleh karena itu jihad yang paling utama terhadap musuh-musuh Allah Jalla Jalaluhu dan syaithan adalah menyebarkan ilmu. Sebarkanlah ilmu di setiap tempat sesuai kemampuanmu dan bertaqwalah keapda Allah Jalla Jalaluhu, dan oleh sebab itu. “Artinya : Dan katakanlah : “Ya Allah tambahkanlah kepadaku ilmu” [TQS. Thaha : 114] [Disalin dari Majalah Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah, Edisi 02 Dzulqo’dah 1423/Januari 2003. Ma’had Ali Al-Irsyad Jl Sultan Iskandar Muda 45 Surabaya]

BERJIHADLAH DENGAN ILMU DAN DENGAN AL-QUR’AN

Kisah Rosulullah Menangis

Pernah suatu ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menangis sepanjang malam. Apa yang membuat beliau menangis sepanjang malam? Apakah istri? Anak keturunan? Harta benda dan kebun-kebun? Ternyata bukan karena hal-hal duniawi tersebut.. Beliau menangisnya karena dalam shalatnya beliau membaca Al-Qur’an Surah Al-Ma’idah ayat 118 yang menceritakan doa untuk umatnya, untuk kita.. Beliau shalat sambil menangis hingga waktu Subuh tiba.. Beliau terus mengulang-ulang ayat tersebut. “Jika Engkau siksa mereka, sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-MU, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkau Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” Kemudian beliau memanjatkan kedua tangan seraya berdoa, “Ya ALLAH, umatku .. umatku ..” Lalu beliau menangis tersedu-sedu. ALLAH Subhanahu Wata’ala berkata kepada Jibril, “Wahai Jibril, pergi dan temuilah Muhammad. Tuhanmu Maha Mengetahui. Sekarang tanyakan kepadanya, kenapa dia menangis?” Jibril pun menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam untuk menanyakan sebab musabab beliau menangis. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berterus terang kepada Jibril mengenai kekhawatiran beliau pada umat beliau. Jibril pun melaporkan pengaduan Rasulullah itu kepada ALLAH.. ALLAH menjawab, “Sekarang, pergi dan temui Muhammad. Katakan padanya bahwa Aku meridainya untuk memberikan syafaat kepada umatnya dan Aku tidak akan berbuat buruk kepadanya (selama tidak menyekutukan Allah).” (HR. Muslim dan Ath-Thabari) Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, manusia mulia itu, laki-laki agung itu, menangis dalam shalatnya. Menangis memohon ampunan untuk umatnya, kita.. SubhanALLAH..Sungguh besar cinta Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pada kita.Bagaimana dengan kita? Menangiskah kita ketika mengingat ALLAH dan Rasul-Nya? Rindu kami padamu ya Rasul.. Semoga Shalawat serta Salam,Senantiasa ALLAH limpah curahkan kepada Junjunan kita,Nabi Besar Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam,kepada Keluarganya,Sahabat2nya,dan Kita juga sebagai umat nya semoga Mendapat Syafaat Beliau kelak di Hari Kiamat..

Kisah Rosulullah Menangis

Pernah suatu ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menangis sepanjang malam. Apa yang membuat beliau menangis sepanjang malam? Apakah istri? Anak keturunan? Harta benda dan kebun-kebun? Ternyata bukan karena hal-hal duniawi tersebut.. Beliau menangisnya karena dalam shalatnya beliau membaca Al-Qur’an Surah Al-Ma’idah ayat 118 yang menceritakan doa untuk umatnya, untuk kita.. Beliau shalat sambil menangis hingga waktu Subuh tiba.. Beliau terus mengulang-ulang ayat tersebut. “Jika Engkau siksa mereka, sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-MU, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkau Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” Kemudian beliau memanjatkan kedua tangan seraya berdoa, “Ya ALLAH, umatku .. umatku ..” Lalu beliau menangis tersedu-sedu. ALLAH Subhanahu Wata’ala berkata kepada Jibril, “Wahai Jibril, pergi dan temuilah Muhammad. Tuhanmu Maha Mengetahui. Sekarang tanyakan kepadanya, kenapa dia menangis?” Jibril pun menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam untuk menanyakan sebab musabab beliau menangis. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berterus terang kepada Jibril mengenai kekhawatiran beliau pada umat beliau. Jibril pun melaporkan pengaduan Rasulullah itu kepada ALLAH.. ALLAH menjawab, “Sekarang, pergi dan temui Muhammad. Katakan padanya bahwa Aku meridainya untuk memberikan syafaat kepada umatnya dan Aku tidak akan berbuat buruk kepadanya (selama tidak menyekutukan Allah).” (HR. Muslim dan Ath-Thabari) Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, manusia mulia itu, laki-laki agung itu, menangis dalam shalatnya. Menangis memohon ampunan untuk umatnya, kita.. SubhanALLAH..Sungguh besar cinta Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pada kita.Bagaimana dengan kita? Menangiskah kita ketika mengingat ALLAH dan Rasul-Nya? Rindu kami padamu ya Rasul.. Semoga Shalawat serta Salam,Senantiasa ALLAH limpah curahkan kepada Junjunan kita,Nabi Besar Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam,kepada Keluarganya,Sahabat2nya,dan Kita juga sebagai umat nya semoga Mendapat Syafaat Beliau kelak di Hari Kiamat..